Apa itu FOMO? Fear of Missing Out Semaking Umum di Era Digital

Sebagai seorang mahasiswa psikologi tingkat akhir, saya tidak bisa mengabaikan salah satu masalah psikologis yang semakin umum terjadi pada era digital seperti saat ini yaitu FOMO atau ketakutan ketinggalan. FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out, yang merupakan kecenderungan untuk merasa khawatir atau cemas ketika merasa tidak berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat, atau ketika merasa kehilangan kesempatan atau pengalaman yang unik dan berharga.

apa itu fomo

Apa Itu FOMO?

FOMO adalah ketakutan atau kecemasan yang muncul ketika seseorang merasa bahwa dia tidak berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat atau ketika dia merasa kehilangan kesempatan atau pengalaman yang berharga. 

FOMO umumnya muncul ketika seseorang melihat aktivitas atau pengalaman yang dilakukan oleh orang lain melalui media sosial atau informasi yang diterimanya. FOMO adalah kecenderungan yang umum terjadi pada generasi muda dan terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan akses yang lebih mudah ke informasi.

Pengertian FOMO Menurut Para Ahli

Beberapa ahli telah menjelaskan FOMO adalah sebuah fenomena psikologis yang sering terjadi pada era digital. Berikut adalah pengertian apa itu FOMO menurut para ahli:

1. Dr. Dan Herman

Seorang psikolog klinis, mengatakan bahwa FOMO adalah kecenderungan untuk merasa tidak tenang, gelisah, dan tidak nyaman ketika kamu merasa bahwa kamu tidak mengikuti atau melewatkan pengalaman penting. Dr. Herman menyebutkan bahwa FOMO dapat menyebabkan stres, kekhawatiran, kecemasan, dan bahkan depresi.

2. Profesor Andrew Przybylski

Seorang psikolog di Universitas Oxford, mengatakan bahwa FOMO dapat terjadi ketika seseorang membandingkan dirinya dengan orang lain atau merasa tidak mampu untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Menurutnya, FOMO dapat memengaruhi kesehatan mental seseorang dan membuatnya sulit untuk merasa bahagia dengan kehidupan mereka sendiri.

3. Dr. Tim Elmore

Seorang penulis dan pembicara yang ahli dalam bidang kepemimpinan dan pengembangan diri, mengatakan bahwa FOMO dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk membuat keputusan yang bijak dan menetapkan prioritas yang jelas. Menurutnya, FOMO dapat mengaburkan pandangan seseorang tentang apa yang benar-benar penting dalam hidup mereka dan mengganggu kemampuan mereka untuk mencapai tujuan dan impian mereka.

4. Dr. Sherrie Bourg Carter

Seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa FOMO juga terkait dengan rasa ketidakpastian yang timbul akibat informasi yang kurang atau tidak lengkap. Orang yang mengalami FOMO sering merasa perlu untuk terus memantau media sosial dan informasi lainnya agar tidak melewatkan informasi penting. Namun, hal ini dapat menguras energi dan waktu yang seharusnya digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif.

5. Dr. John Grohol

Seorang psikolog dan pendiri PsychCentral, mengatakan bahwa FOMO dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang. Orang yang mengalami FOMO seringkali menghabiskan waktu yang banyak di depan layar dan kurang melakukan aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Dari penjelasan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa FOMO adalah fenomena psikologis yang terkait dengan ketakutan kehilangan pengalaman penting atau merasa tertinggal dari orang lain. FOMO dapat memengaruhi kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang dan mempengaruhi kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang bijak dan menetapkan prioritas yang jelas.

Apa Penyebab FOMO

Salah satu penyebab utama FOMO adalah kecenderungan manusia untuk membandingkan diri dengan orang lain. Kamu cenderung membandingkan kesuksesan, kebahagiaan, dan pengalaman kamu dengan orang lain, terutama melalui media sosial. 

Dengan melihat postingan orang lain yang seringkali hanya menunjukkan highlight dari kehidupan mereka, kamu seringkali merasa kurang puas dan tidak bahagia dengan kehidupan kamu sendiri. Selain itu, akses mudah ke informasi dan perangkat mobile membuat kamu selalu terhubung dengan orang lain dan mengikuti berita terbaru, sehingga kamu merasa khawatir ketinggalan informasi atau kesempatan.

Dampak Sikap FOMO

FOMO memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang. Seseorang yang mengalami FOMO cenderung mengalami stres, kecemasan, dan ketidakbahagiaan. Kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk kurangnya tidur, peningkatan risiko depresi, dan penurunan kinerja akademik dan pekerjaan.

Cara Mengatasi FOMO

Meskipun FOMO adalah masalah yang umum terjadi, ada beberapa cara mengatasi fomo atau mengurangi dampaknya pada kesehatan mental dan kebahagiaan kamu.

1. Batasi Penggunaan Media Sosial

Banyak orang menghabiskan waktu yang lama untuk menggunakan media sosial, yang dapat memperburuk FOMO. Batasi penggunaan media sosial dan atur waktu untuk melihat postingan orang lain, sehingga kamu dapat fokus pada kehidupan nyata kamu.

2. Fokus Pada Yang Penting

Ingatlah bahwa kebahagiaan dan keberhasilan bukanlah tentang melakukan hal-hal yang dilakukan orang lain atau memiliki hal-hal yang dimiliki oleh orang lain. Fokus pada apa yang penting bagi kamu, dan berusaha untuk menghargai kehidupan kamu yang sebenarnya.

3. Bersyukur

Latih diri untuk menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan kamu dan bersyukur atas apa yang kamu miliki. Jangan terlalu fokus pada hal-hal yang belum kamu miliki atau pengalaman yang belum kamu alami.

4. Jangan Takut untuk Menolak

Jangan merasa terikat untuk selalu mengikuti setiap undangan atau kegiatan yang diadakan oleh orang lain. Jangan takut untuk menolak jika itu tidak sesuai dengan kebutuhan kamu atau jika kamu merasa terlalu lelah atau sibuk.

5. Latih Mindfulness

Latih kesadaran dan mindfulness, yaitu kebiasaan untuk memperhatikan pikiran dan perasaan kamu pada saat ini tanpa menilai atau menghakimi. Hal ini dapat membantu kamu fokus pada saat ini dan mengurangi kecemasan dan stres yang berkaitan dengan FOMO.

Kesimpulan

FOMO adalah masalah psikologis yang umum terjadi pada era digital, terutama pada generasi muda. FOMO disebabkan oleh kecenderungan manusia untuk membandingkan diri dengan orang lain dan akses mudah ke informasi. FOMO dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang, namun ada beberapa cara untuk mengatasi dan mengurangi dampaknya. Salah satu cara yang paling penting adalah fokus pada kehidupan nyata kamu dan menghargai hal-hal kecil dalam kehidupan kamu.

Sebagai mahasiswa psikologi tingkat akhir, saya percaya bahwa penting untuk meningkatkan kesadaran tentang FOMO dan cara mengatasi masalah ini. Selain itu, penting juga untuk mengedukasi diri sendiri tentang bagaimana teknologi dapat memengaruhi kesehatan mental dan kebahagiaan seseorang.

Sebagai contoh, sebagai mahasiswa, kamu dapat mengambil inisiatif untuk mengadakan diskusi atau seminar tentang FOMO dan dampak teknologi pada kesehatan mental. Selain itu, kamu juga dapat mempraktikkan cara-cara untuk mengurangi FOMO dan mengajak teman-teman untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang positif dan bermanfaat, seperti berolahraga atau mengikuti kegiatan sosial.

Dalam dunia yang semakin terkoneksi ini, sangat penting untuk mengambil tindakan untuk melindungi kesehatan mental dan kebahagiaan kamu. Dengan meningkatkan kesadaran tentang FOMO dan cara mengatasinya, kamu dapat membangun kehidupan yang lebih seimbang dan bahagia.

Popular posts from this blog

Pengertian Percaya Diri dan Pentingnya Rasa Percaya Diri dalam Kehidupan

13 To-do List App Terbaik buat Kamu Lebih Produktif!

Pekerjaan Gaji Tinggi untuk Wanita, Wanita Karir Wajib Tau!